
Memelihara ikan hias bisa dilakukan dengan dua pilihan utama: aquarium air tawar dan aquarium air laut (marine aquarium). Keduanya memiliki daya tarik masing-masing, namun juga perbedaan besar dalam hal perawatan, ekosistem, hingga jenis ikan yang dipelihara.
1. Kandungan Air
– Aquarium Air Tawar: menggunakan air dari sumur, PDAM, atau sungai yang sudah diendapkan.
– Aquarium Air Laut: membutuhkan air laut asli atau air buatan dengan garam laut sintetis, lengkap dengan kadar salinitas 30-35 ppt.
2. Jenis Ikan dan Biot
– Air Tawar: dihuni ikan seperti arwana, discus, koi, cupang, guppy, hingga tanaman air (aquascape).
– Air Laut: bisa memelihara ikan laut berwarna cerah (clownfish, tang, angelfish) serta koral, anemon, dan inverterbrata lain.
3. Peralatan dan Teknologi
– Air Tawar: cukup dengan filter standar, aerasi, lampu, dan heater (untuk ikan tertentu).
– Air Laut: perlu protein skimmer, wavemaker, lampu khusus spektrum koral, chiller/heater, serta test kit lebih lengkap untuk mengecek salinitas, kalsium dan pH.
4. Tingkat Kesulitan
– Air Tawar: relatif mudah dirawat, cocok untuk pemula.
– Air Laut: lebih rumit karena kestabilan salinitas, suhu dan kualitas air sangat menentukan keberhasilan.
5. biaya perawatan
– Air Tawar: lebih hemat, baik dari segi peralatan maupun pakan.
– Air Laut: membutuhkan investasi lebih besar, terutama jika ingin memelihara ikan air laut eksotis dan karang.
6. Estetika dan Keindahan
– Air Tawar: menonjolkan kesan natural dengan tanaman hidup (aquascape).
– Air Laut: menghadirkan miniatur ekosistem laut dengan warna ikan dan koral yang sangat mencolok.
Kesimpulan
– Aquarium air tawar cocok untuk pemula yang ingin belajar memelihara ikan dengan perawatan sederhana
– Aquarium air laut lebih cocok bagi penghobi berpengalaman yang siap dengan biaya, waktu, dan teknologi lebih banyak, namun menawarkan pemandangan bawah laut yang luar biasa indah.